Sabtu, 11 Juni 2011

postheadericon Tidak Mendoakan Orang Musyrik

Diriwayatkan dari Al-Musayyab bin Hazn ra. : pada saat-saat terakhir kematian Abu Thalib, Rasulullah Saw pergi mengunjunginya dan menemukan Abu Jahl bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Al Mughirah, disampingnya. Rasulullah Saw bersabda, “wahai paman, katakanlah : Laa Ilaaha Illallaah, kalimat yang akan membuatku bersaksi untuk anda di hadapan Allah”. Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah berkata, “wahai Abu Thalib! Apakah engkau akan mencela agama Abdul Muthalib?” Rasulullah Saw berulang kali mengucapkannya sementara mereka (Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah) terus menerus mengulang pernyataan mereka hingga Abu Thalib mengucapkan pernyataan terakhirnya bahwa ia masih memegang agama Abdul Muthalib dan menolak mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “aku akan memohonkan ampunan Allah untuk anda selama aku tidak dilarang melakukannya”. Maka Allah menurunkan ayat yang berkaitan dengannya. Ayat yang dimaksud ; tiadalah pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman bahwa mereka memintakan ampunan bagi orang yang musyrik sekalipun mereka kaum kerabat, setelah nyata kepadanya bahwa mereka adalah penghuni neraka (QS At Taubah [9]: 113)
(HR. Bukhari)
READ MORE - Tidak Mendoakan Orang Musyrik

postheadericon Menjaga Lidah dan Kemaluan




Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d ra.: Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga”
(HR. Bukhari)
READ MORE - Menjaga Lidah dan Kemaluan

postheadericon Amal Ibadah Yang Dicintai Allah


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.


Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”
(H.R Bukhari)
READ MORE - Amal Ibadah Yang Dicintai Allah

postheadericon Sebagian Seorang Muslim Masuk Surga Tanpa Hisab


Abu Hurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Akan ada rombongan dari umatku tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan purnama.

Abu Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi sambil menjinjing selimutnya, lalu berkata: Ya Rasulullah. doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdoa: Ya Allah, jadikanlah dia dari golongan mereka. Kemudian seorang sahabat Anshar berdiri dan berkata: Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah r.a. (Bukhari, Muslim).
READ MORE - Sebagian Seorang Muslim Masuk Surga Tanpa Hisab

postheadericon Keutamaan Jihad


★★★ Keutamaan Jihad ★★★

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda,”Allah Azza wa Jalla mengangkat derajat orang yang berjihad di jalan Allah, dan ia melakukan hal itu (berjihad) semata-mata karena beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW-Nya, Allah akan membalasnya dengan (pahala) atau rampasan perang (bila di hidup) atau surga (bila ia terbunuh)”. Kemudian Rasulullah SAW meneruskan,”jika tidak kuatir memberatkan umatku, niscaya aku tidak ingin tinggal di belakang setiap sariyya (unit pasukan) yang pergi berjihad di jalan Allah dan aku ingin gugur sebagai syahid di jalan Allah dan kemudian dihidupkan lagi, (berjihad) dan syahid kembali lalu dihidupkan lagi, (berjihad) dan syahid kembali”.
(HR. Al-Bukhari)
READ MORE - Keutamaan Jihad

postheadericon Mengangkat Tangan Ketika Berdoa


★★★ Tentang Mengangkat Tangan Ketika Berdoa ★★★

1. Diriwayatkan (dari Anas bin Malik r.a.) : Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya seraya berkata, " Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan, Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan, Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan".

2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Nabi Muhammad Saw tidak pernah mengangkat kedua tangannya setiap kali berdoa kecuali istisqa dan ia mengangkat tangannya sedemikian rupa sehingga ketiaknya yang putih terlihat.

3. (diriwayatkan dari Salim) : Ibn Umar r.a. mengerjakan ramyu jamrah al-dunya (jamrah di dekat masjid Khaif) dengan tujuh batu kecil dan membaca takbir setiap kali melontar batu. ia kemudian pergi ke arah depan hingga sejajar dengan tanah tempat ia berdiri menghadap kiblat untuk waktu yang lama dan berdoa sambil mengangkat tangannya. kemudian ia mengerjakan jamrah al-Wustha (jamrah yang tengah) dan kemudian pergi ke arah kiri menuju tengah-tengah tanah, tempat ia berdiri menghadap kiblat. ia tetap berdiri disana untuk waktu yang lama dan berdoa sambil mengangkat tangannya. kemudian ia mengerjakan ramyu jamrah al-Aqabah dari pertengahan lembah, tetapi ia tidak berhenti di tempat tersebut bahkan langsung pergi dan berkata, "aku melihat Nabi Muhammad Saw mengerjakan yang seperti ini"

4. diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : sekembalinya dari Perang Hunain, Nabi Muhammad Saw mengutus Abu Amir sebagai komandan pasukan menuju Authas untuk menaklukan mereka. ia (Abu Amir, dalam perang itu) bertemu dengan Duraid bin Alshima. Duraid terbunuh dan Allah Swt mengalahkan kawan-kawannya. Nabi Muhammad Saw mengutusku bersama Abu Amir. kaki Abu Amir terkenah panah yang dilontarkan seorang laku-laki dari suku Jusyam. aku memburunya dan berkata, "wahai paman, siapa yang memanahmu?" ia menunjukkan Abu Musa seraya berkata,"ia yang memanahku". maka ku datangi ia. ketika ia melihatku, ia melarikan diri. aku mengejarnya sambil berteriak memanggilnya, "tak punya malukah kamu, berhenti!" maka ia pun berhenti lalu bertarung pedang satu lawan satu dengan ku. dan aku membunuhnya. kemudian aku kembali dan berkata kepada Abu Amir, "Allah telah membunuh pembunuhmu". Ia berkata," cabutlah anak panah ini" aku mencabutnya dan darah menyembur dari lukanya. kemudian ia berkata, "wahai anak saudaraku! sampaikan salamku kepada Rasulullah Saw dan mintalah ia memohonkan ampunan (Allah) untukku".
Abu Amir menunjukku sebagai komandan pengganti pasukan itu. beberapa saat ia masih bernapas, kemudian syahid.
(kemudian) aku kembali dan menemui Rasulullah Saw di rumahnya. kulihat Nabi Muhammad Saw tengah berbaring di tempat tidurnya. kusampaikan kepada Nabi Muhammad Saw perihal kami dan permintaan terakhir Abu Amir. Nabi Muhammad Saw meminta air kemudian berwhudu dan mengangkat tangannya seraya berkata : " Ya Allah ! ampunilah Ubaid Abu Amir" pada saat itu kulihat ketiak Nabi Muhammad Saw yang putih. kemudian Nabi Muhammad Saw berkata, "ya Allah ! jadikanlah ia (Abu Amir) lebih utama dibandingkan mahluk hidup-MU yang lain pada hari kiamat."
aku berkata,"maukah engkau memintakan pula ampunan (Allah) untukku?" Nabi Muhammad Saw kemudian berkata,"ya Allah ! ampunilah dosa-dosa Abdullah bin Qais ( nama lain Abu Musa al-Asy'ari) dan masukkan ia kedalam surga-MU pada hari kiamat".
(HR. Al-Bukhari)
READ MORE - Mengangkat Tangan Ketika Berdoa

Pengunjung

Assalamu'alaikum Wr Wb

Hot Kategori

About

Assalamu'alaikum ya Akhi Ukhti Semoga dengan adanya blog ini bisa menambah pengetahuan kita semua tentang islam yang sesungguhnya. Yaitu Islam yang indah, Islam yang sempurna. Silahkan bagi yang ingin mengunduh kontennya. Mudah-mudah bermanfaat. Amin Wasalam
Share